Bocchi The Rock > Chainsaw Man

 Eh, jangan marah dulu. Gue nulis ini bukan mau ngejatuhin ataupun ngejelek-jelekin Chainsaw Man, karena gue sendiri orang yang ikutan nge-hype Chainsaw Man waktu lagi tayang. Gue bahkan udah selesai baca manga-nya yang part 1, sampe gue pun jadi tim on-going waktu adaptasi anime-nya tayang. Jadi ya, sebenarnya gue juga suka Chainsaw Man. Malahan, waktu Bocchi The Rock baru tayang, gue sama sekali ga ada ketertarikan buat nonton. Gue nonton Bocchi The Rock itu ya baru-baru ini.


Sempet heboh waktu ada berita tentang penjualan Blu-ray dan DVD Bocchi The Rock lebih tinggi dibandingkan Chainsaw Man, padahal Chainsaw Man udah digadang-gadang bakal jadi Anime of The Year di tahun 2022. Bocchi The Rock berhasil menjual 16.000 copy untuk Blu-ray dan 1.400 copy untuk DVD. Sedangkan Chainsaw Man ada dibawahnya dengan 1.700 copy untuk Blu-ray dan 400 copy untuk DVD. Waktu PV dan trailer-nya dirilis, orang-orang udah heboh duluan. Bahkan studio yang menggarap anime Chainsaw Man, MAPPA, udah melakukan promosi besar-besaran untuk anime ini. Makanya, banyak yang heran kenapa Chainsaw Man bisa kalah dibandingkan Bocchi The Rock.

Tak hanya soal penjualan Blu-ray dan DVD, rating Bocchi The Rock di My Anime List lebih tinggi daripada rating Chainsaw Man. Di My Anime List, saat gue nulis ini, rating Bocchi The Rock adalah 8,9 sedangkan Chainsaw Man hanya 8,6.

Sebelum gue nonton Bocchi The Rock, gue juga heran kenapa Chainsaw Man bisa kalah? Padahal ya, kayak yang udah gue sebutkan sebelumnya, Chainsaw Man ini adalah anime yang udah ditunggu-tunggu banget oleh banyak penggemar anime, apalagi studio yang menggarap anime ini adalah MAPPA, yang udah terkenal sebagai studio yang menggarap anime dengan kualitas tinggi, dan dengan grafik yang keren banget. Apalagi, katanya Chainsaw Man adalah manga kesukaan dari bos-nya MAPPA, sehingga penggarapan adaptasi animenya dikerjakan dengan maksimal. Tak hanya menjanjikan grafik yang memukau, MAPPA juga menggaet banyak penyanyi terkenal untuk mengisi lagu opening dan ending-nya. Tak tanggung-tanggung, setiap episode memiliki lagu penutup yang berbeda-beda, dan semua lagunya dibawakan oleh penyanyi yang memang sudah punya nama besar. Sebut saja Eve, TK from Ling Tosite Sigure, Aimer, Vaundy, dan masih banyak lagi. Makanya gue heran banget.

Gue baru nonton Bocchi The Rock baru-baru ini, dan kemudian gue tau apa yang membuat Bocchi The Rock bisa lebih unggul dari Chainsaw Man. Ini beberapa poin yang membuat Bocchi The Rock lebih bagus, menurut opini gue.

1. Family Friendly

Bocchi The Rock adalah anime dengan genre Slice of Life yang ringan dan ga perlu membuat kita yang menontonnya harus kebanyakan mikir. Bocchi The Rock pun minim dari segala macam fan-service mesum ataupun scene yang bikin kita mual pas nonton.

Beda dengan Chainsaw Man yang memang banyak mengandung adegan gore dan beberapa fan-service yang dimaksudkan untuk membangkitkan nafsu penonton. Beberapa orang mungkin aja ga tahan dengan adegan berdarah-darah dalam anime Chainsaw Man, yang memang udah terbilang parah banget lah ya untuk ukuran anime Shounen. Terus, ga semua orang suka dengan fan-service mesum di anime.


Makanya, Bocchi The Rock lebih gampang dinikmati dibandingkan Chainsaw Man. Karena memang ya animenya benar-benar ringan dan menghibur, tanpa ada adegan-adegan disturbing yang bikin mual.

2. Ceritanya ga bikin pusing

Chainsaw Man memang punya cerita yang agak absurd sehingga menyebabkan beberapa orang perlu lebih banyak waktu buat mencerna jalan ceritanya. Beda dengan Bocchi The Rock yang ceritanya yang emang sederhana aja, jadi yang bikin penontonnya ga perlu pusing-pusing buat paham sama alurnya.

3. Bocchi The Rock adalah penghilang stres, kalo Chainsaw Man penyebab stres


Seperti dua poin yang udah gue jelasin di atas, kalo Bocchi The Rock itu anime yang ringan dan ramah keluarga. Jadi, Bocchi The Rock bisa jadi stress healer buat para penontonnya. Karena emang, pas kita nonton Bocchi The Rock ga perlu pusing-pusing mikirin alur cerita, ini kok bisa begini, yang itu kok bisa begitu. Pokoknya ya kita nonton aja, santai, rileks.

Sedangkan Chainsaw Man, udahlah banyak adegan berdarah-darah, karakternya juga pada mati. Udah bukan rahasia lagi kalo Chainsaw Man emang "ladang mayat". Di serial animenya yang baru mengadaptasi seuprit cerita dari manga-nya aja udah diceritain kematian dua tokoh. Umumnya di anime atau manga, tokoh-tokohnya bakalan mati kalo di ga di pertengahan cerita, ya pasti di akhir cerita. Kalo ini, di episode satu aja udah ada tokoh yang mati. Penonton yang udah terlanjur sayang sama tokoh itu pasti bakalan sedih karena karakter kesayangannya udah ga ada lagi. Ga cuma itu, penggambaran anime-nya yang kelam juga bikin beberapa penonton merasa ga nyaman. Juga visualisasi dari iblis yang nyeremin, nambah-nambahin rasa stres dari orang yang nonton.


Sebenarnya poin yang ini bakalan agak panjang sih. Sebenarnya, gue juga ga begitu suka sama adaptasi anime Chainsaw Man, karena penggambarannya memang agak beda dari manga-nya, meskipun jalan ceritanya ga ada melenceng sama sekali dari sumber aslinya. Di manga, penggambarannya memang absurd, agak nyeremin, tapi juga lucu. Tapi MAPPA bikin anime-nya punya suasana yang gloomy dan realistis. Karena inilah ada beberapa komedi yang lucu di manga, jadi serem pas udah diadaptasi jadi anime. Kayak mukanya Aki pas "biji"nya ditendang sama Denji, terus adegan waktu Denji sama Aki bareng-bareng nendang "biji" si iblis Katana. Di manga keliatannya ga serem, yang ada malah lucu. Tapi pas di adaptasi jadi anime malah serem coy. Terus ada karakter Kobeni yang jadi keliatan annoying di anime, padahal di manga dia keliatan lucu. Iya sih, karena di anime ada suaranya, makanya Kobeni ini jadi ngeselin. Tapi gue punya pendapat sendiri, sebenarnya meskipun ada suaranya, Kobeni ga keliatan annoying kalau pembawaan anime-nya agak ceria. Kobeni ini agak mirip sama Miwa di Jujutsu Kaisen. Karena Jujutsu Kaisen suasananya lumayan ceria makanya si Miwa keliatan lucu. Coba aja anime Jujutsu Kaisen dibikin gloomy kayak Chainsaw Man, pasti Miwa pun kelihatan annoying sama kayak Kobeni.

Satu lagi, anime Chainsaw Man itu rasanya agak "sepi" karena backsound yang dipake memang agak minim, jadinya buat beberapa orang (termasuk gue) terasa agak ngebosenin.


Bocchi The Rock itu nyeritain tentang cewek introvert yang punya social anxiety, dan perjuangannya buat ngalahin rasa ga percaya diri serta takut ketemu orang banyak. Banyak orang, termasuk gue, yang ngerasa kalau karakter Bocchi itu relate sama kehidupan nyata. Gue sebagai introvert yang pemalu di real life ngerasa bisa lebih ngerti perasaan Bocchi. Ga cuma relate, karakter Bocchi juga ngasih motivasi buat para introvert dan orang-orang yang punya social anxiety di luaran sana buat berani mengalahkan rasa takut buat bersosialisasi, serta bisa bersinar dengan caranya sendiri. Jadi, orang yang ngerasa relate sama si rambut pink ini bakalan terhibur dan ngerasa termotivasi biar bisa kayak Bocchi, sehingga yang bisa mengambil manfaat dari anime ini. Gue bukannya bilang Chainsaw Man ga ada manfaatnya. Beberapa orang mungkin aja jadi malu dan mengintropeksi diri karena kurang bersyukur setelah ngeliat karakter Denji. Tapi yang memang banyak relate ke anak muda jaman sekarang itu ya rasa takut buat tampil di depan orang banyak, sehingga Bocchi itu terasa lebih relate, dan lebih terasa dampak positifnya.

4. Bocchi The Rock didukung sama animasi yang kreatif


Bocchi The Rock juga bergenre komedi, dan para animatornya benar-benar niat banget buat mengeksekusi adegan komedinya. Kalian yang udah nonton pasti sadar kalau animasi Bocchi The Rock itu ada-ada aja. Ada yang dibikin pake teknik stop motion, ada animasi bergaya pixel, glitch, juga gaya animasi yang kayak gini.


Makanya komedi di Bocchi The Rock itu juara banget, karena selain didukung sama pengisi suaranya, juga didukung dengan animasinya yang kreatif kelewatan batas.

Grafik anime Chainsaw Man juga bagus sih, tapi sayang karena banyak scene yang disturbing dan di anime lain juga udah sering adegan pertarungan kayak gitu (meskipun ga sesadis di Chainsaw Man) makanya orang-orang meskipun awalnya memuji-muji animasinya, pada akhirnya juga bakalan lupa.

5. Bocchi The Rock anime yang rewatch-able


Menurut gue, Chainsaw Man itu anime yang cukup ditonton sekali aja. Kalo Bocchi itu bisa jadi comfort anime banyak orang, sehing
ga Bocchi lebih rewatch-able daripada Chainsaw Man. Mungkin aja, ini alasan kenapa penjualan Blu-ray dan DVD Chainsaw Man lebih rendah daripada Bocchi The Rock.

Ini pure opini gue pribadi ya. Gue ga ada niatan buat nge-hate ataupun ngejelek-jelekin Chainsaw Man. Kalian mungkin punya opini yang beda dari gue. So, coba tulis pendapat kalian di kolom komentar ya!

Komentar

Postingan Populer