Review Buku : Jangan Diklik #1 : Rahasia Ayu

 Kira-kira dua hari yang lalu, gue nametin buku pertama dari series Jangan Diklik, yang judulnya 'Rahasia Ayu' karya Lexie Xu. Lexie Xu ini emang penulis yang sering nulis novel remaja bergenre thriller sama horror.

Sebelumnya, gue juga udah baca karya Lexie Xu yang lain, dan emang karya-karyanya itu keren banget. Makanya, gue jadi tertarik buat baca novel Rahasia Ayu ini. Apalagi pas udah baca sinopsisnya yang emang meyakinkan banget kalo novel ini bakalan seru, kayak karya Lexie yang udah pernah gue baca sebelumnya.

Ini nih sinopsisnya :

Ayu Rembulan menjadi saksi kematian Leoni, teman sekelasnya yang bunuh diri tahun lalu. Pada hari ulang tahun kematian Leoni, Ayu menerima SMS aneh yang membuat sebuah aplikasi misterius bernama JanganDiklik terpasang di ponselnya. Melalui aplikasi itu, Ayu menemukan catatan harian Leoni yang menceritakan hari-hari terakhirnya sebelum meninggal.

Sejak itu, kecelakaan demi kecelakaan tragis menghantui teman-teman yang dulu mencelakai Leoni. Orang-orang lain mengira semua itu kebetulan, tetapi Ayu tahu hantu Leoni-lah yang sedang membalaskan dendamnya. Tak seorang pun percaya padanya, kecuali Rex, cowok jahat yang sudah menindas dan mempermalukan Ayu selama setahun ini. Bersama-sama mereka berusaha menyelamatkan teman-teman mereka… juga diri mereka sendiri.

Ya novel ini memang seru kayak novel-novel Lexie yang lain. Tulisannya mengalir, ga pake bahasa yang njelimet, pokoknya seru dan susah buat di skip. Cuma ya, novel ini masih banyak nanggungnya menurut gue. 

Novel ini ga ditulis cuma pake satu POV. Selain POV dari MC-nya, si Ayu, beberapa bagian dalam novel ini juga make POV karakter-karakter lain yang berperan penting dalam cerita. Tapi yang disayangkan, walaupun pake POV yang beda-beda, feel seremnya ga begitu terasa. Penceritaan di POV selain si Ayu bener-bener terasa kayak orang yang nyeritain peristiwa yang udah lalu, seolah-olah dia bakalan tau apa yang bakal terjadi selanjutnya. 

Akar permasalahan dari ceritanya terasa kurang greget. Cuma drama cinta-cintaan anak SMA biasa. Konflik muncul gara-gara dua orang suka sama orang yang sama, sampe-sampe tega buat ngelakuin hal-hal yang ekstrim. Andai kalo konfliknya lebih serius, kemungkinan ceritanya bakalan lebih seru lagi. 

Ya, meskipun konfliknya terkesan B aja, tapi mungkin aja penulisnya mau kasih pesan ke pembaca kalau masa-masa sekolah itu harusnya dipake buat belajar, bukan buat rebutan cowok. Karena ini memang novel buat remaja, mungkin gara-gara itulah konfliknya dibikin sederhana. Ya biar relate lah sama kehidupan remaja, sekaligus biar pesannya juga lebih ngena.

Cara Mbak Lexie nyeritain tentang kemunculan hantu Leoni bener-bener yang gue suka sih. Seremnya kerasa. Gue yang baca novel ini pas malem-malem jadi ketakutan pas hantu Leoni diceritain muncul. Hahaha.

Endingnya juga sederhana banget sih. Endingnya bikin gue kecewa, soalnya gue berharap ada sesuatu yang seru gitu di endingnya. 

Overall, bukunya bagus kok. Cuma banyak aspek-aspek yang 'nanggung' di novel ini. Gue kasih rating 3/5.

Komentar

Postingan Populer