Anime yang Gue Kasih Rating 10/10 : Fumetsu no Anata e (To Your Eternity)

 Awal gue tahu anime Fumetsu no Anata e itu dari TikTok, gara-gara ada banyak orang yang bilang anime ini sedih banget. Ekspetasi gue, anime dengan judul bahasa Inggris To Your Eternity ini bakalan full sad kayak Anohana, yang dari episode pertama sampe terakhirnya bikin penontonnya mewek mulu. Karena penasaran dan lagi pengen nyakitin diri sendiri dengan nonton anime yang bikin gamon, akhirnya gue pun nyoba buat nonton anime ini.

Ternyata ekspetasi gue itu ga bener. Justru anime ini lebih dari sekadar anime sedih. Gue berani kasih rating anime ini 10/10. Kalian yang lagi bingung mau nonton anime apa, gue saranin buat nonton anime ini aja. Ga bakal nyesel dah. Justru yang bikin nyesel itu, kenapa gue baru tau ada anime sebagus ini?

Jadi anime Fumetsu no Anata e ini ceritanya tentang makhluk abadi yang bisa mengambil wujud dari makhluk hidup yang udah meninggal, tapi makhluk itu pernah dia liat semasa mereka masih hidup. Makhluk yang sering dipanggil 'Fushi' ini awalnya berwujud sebuah batu, lalu berubah wujud jadi lumut, dan macam-macam. Cerita perjalanan hidupnya dimulai saat dia mengambil wujud dari serigala kutub yang udah mati. Dia terus berjalan sampe akhirnya ketemu sama anak manusia yang tinggal sendirian di daerah kutub yang dingin banget, karna hampir seluruh anggota keluarganya udah pada meninggal, sedangkan manusia-manusia yang lain pergi dari daerah kutub itu buat mencari daerah lain yang hangat. Taunya, serigala kutub itu peliharaan anak itu yang bernama Joaan. Karena udah lama tinggal sendirian dan ga ada kepastian dari keberadaan manusia lain yang udah pergi duluan dari daerah kutub, anak itu pun mencoba buat meninggalkan rumahnya buat menyusul keluarga dan teman-temannya. Sayangnya, mereka yang udah pergi duluan itu ternyata mengalami kecelakaan dan mungkin aja mereka semua meninggal karena kecelakaan itu. Anak itu nangis dan merasa kehilangan harapan untuk menemukan tempat tinggal yang hangat. Karena dia sempat jatuh dan kakinya luka, anak itu memutuskan buat pulang aja lalu istirahat sampe kakinya sembuh. Malang banget nasibnya karena lukanya itu justru semakin parah yang bikin dia akhirnya meninggal dunia. Fushi pun berubah wujud jadi si anak tadi, dan terus berjalan hingga akhirnya sampe ke daerah lain yang hangat. Karena dia abadi, dia bakal hidup lagi setelah dia mati. Dalam perjalanannya, dia bertemu dengan banyak orang, seperti gadis kecil bernama March yang dijadikan tumbal untuk Oniguma, Parona si gadis remaja yang berusaha buat nyelamatin March, Pioran nenek tua yang sayang banget sama Fushi, Gugu yang udah nganggep Fushi kayak saudaranya sendiri, dan masih banyak lagi.


Dalam perjalanannya, Fushi belajar banyak tentang kehidupan manusia dan apa makna hidup bagi manusia. Dalam perjalanannya pula, dia harus menghadapi musuh bernama Nokkers yang ingin menghalangi Fushi dan membunuh orang-orang yang Fushi sayangi.

Meskipun banyak sedihnya, tapi anime ini juga seru karena ada action dan komedinya juga. Adegan komedi inilah yang justru bikin animenya jadi makin sedih. Karakter-karakter di anime ini juga hampir semuanya likeable, meskipun ada juga yang pada awal kemunculannya bikin kesel, kayak Tonari sama Bonchien Nicoli La Tasty Peach Uralis (buset panjang amat dah namanya). 

Ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita petik dari anime ini. Seperti nilai-nilai tentang persahabatan, yang bisa didapatkan dari cerita saat Fushi berada di pulau tempat pengasingan para narapidana. Di sana, Fushi bertemu dengan anak-anak yang terjebak di pulau itu yang saling tolong-menolong untuk bertahan hidup di pulau tersebut. Semangat persahabatan dan rasa rela berkorban mereka berhasil membuat Fushi berhasil mengalahkan Nokkers. Tonari pernah bilang, "Lebih banyak anak panah lebih baik daripada satu anak panah". Berjuang bersama-sama terasa lebih mudah daripada berjuang sendirian.

Nilai-nilai kekeluargaan ada pada cerita saat Fushi tinggal bersama Gugu, Pioran, dan kakek pembuat sake. Gugu yang ditinggal kakak laki-lakinya hingga tinggal sebatang kara, menemukan orang lain yang bisa dia anggap seperti keluarga. Dari kisah hidup Gugu, bisa kita ambil pelajaran jika keluarga ada tempat kita berpulang, dan ga harus ada ikatan darah untuk jadi keluarga.

Selain dua itu, ada masih banyak lagi pelajaran hidup yang bisa kita dapatkan melalui anime ini.

Yang paling berkesan menurut gue adalah kisah hidup Gugu. Kayak yang udah gue ceritain di atas, Gugu hidup miskin berdua aja sama kakak laki-lakinya. Sayangnya, kakak laki-lakinya lebih memilih buat meninggalkan Gugu sendirian demi mencari kehidupan yang lebih baik. Gugu pun berjuang sendirian untuk bertahan hidup, sampai akhirnya dia rela wajahnya rusak demi menolong gadis yang dia sukai. Sayangnya, perbuatan mulia Gugu justru ga dihargai. Semua orang panik menolong Lynn saat anak itu terkapar dengan kepala yang berdarah, sedangkan Gugu... ga ada yang peduli sama dia yang mukanya ketimpa gelondongan kayu. Akhirnya dia ditolong sama kakek pembuat sake dan tinggal di rumahnya sebagai pelayan. Gugu pun juga harus menghadapi dunia yang keras karena mukanya yang hancur. Orang-orang memanggil dia monster dan ga berani deketan sama dia karena mukanya dianggap menyeramkan. Apa yang ada di cerita Gugu ini ada juga relevan sama kehidupan di jaman sekarang, seperti masalah fisik dan juga kesenjangan sosial. Banyak orang-orang yang hidup kurang beruntung kayak Gugu, tapi sayangnya banyak yang ga peduli dan terlalu enggan buat kasih bantuan. Di jaman sekarang juga, orang yang good looking hidupnya lebih mudah daripada mereka yang penampilannya ga sesuai dengan standar di masyarakat. Makanya sampai ada istilah "Keadilaan sosial bagi seluruh rakyat good looking", dan ada yang ngomong, "Lu cakep lu aman." Contoh perlakuan diskriminatif berdasarkan penampilan fisik udah ada banyak banget ya, dan bisa dengan mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Makanya, ceritanya Gugu ini bisa menjadi paling berkesan buat gue karena emang relate banget sama kehidupan sehari-hari.


Dalam anime ini juga ada gambaran kehidupan orang-orang Eropa di Abad Kegelapan. Ada biarawan gereja yang menganggap Fushi adalah iblis, dan siapapun yang membelanya dianggap sesat. Pangeran dari kerajaan Uralis, Bonchelin sampe dihukum mati karena dia yang paling membela Fushi dari orang-orang yang merasa dirinya 'paling suci'. Di Abad Kegelapan, orang-orang yang punya pemikiran ataupun pergerakannya dianggap menyimpang dari ajaran agama bakal dihukum mati. Ga cuma itu, orang yang dituduh penyihir juga bakal dihukum mati. Kalo dari cerita Fushi sama Pangeran Bonchelin ini menggambarkan orang-orang yang dituduh penyihir di jaman dulu. 

Kalo kalian mau cari tontonan anime yang 'paket lengkap', Fumetsu no Anata e adalah anime yang wajib banget kalian tonton. Ada dua season (season 2 masih on going), anime sama sekali ga ngebosenin. Serius.

Komentar

Postingan Populer